Autisma

 

 

 

Autisme, atau gangguan spektrum autisme (ASD), mengacu pada berbagai kondisi yang ditandai dengan tantangan dengan keterampilan sosial, perilaku berulang, ucapan dan komunikasi nonverbal. Menurut Centers for Disease Control, saat ini autisma mempengaruhi sekitar 1 dari 44 anak di Amerika Serikat . Sedangkan di Indonesia menurut https://www.kemenpppa.go.id/ penyandang ASD 2,4 juta orang dengan pertambahan penyandang baru 500 orang/tahun.

 

 
autisme merupakan spektrum yang  dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan sehingga masing-masing individu memiliki tantangan yang berbeda. Cara individu autistik belajar, berpikir dan memecahkan masalah sangat bervariasi dan kebutuhan dukungan bagi merekapun sangat beragam. Beberapa orang dengan ASD mungkin memerlukan dukungan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, sementara yang lain mungkin membutuhkan lebih sedikit dukungan dan, dalam beberapa kasus, hidup sepenuhnya mandiri.

Beberapa faktor dapat mempengaruhi perkembangan autisme, dan sering disertai dengan kepekaan sensorik dan masalah medis seperti gangguan gastrointestinal (GI), kejang atau gangguan tidur, serta tantangan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan masalah pemusatan perhatian.

Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada usia 2-3 tahun. Beberapa keterlambatan perkembangan terkait dapat muncul lebih awal, dan seringkali dapat didiagnosis sejak usia 18 bulan. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi dini mengarah pada hasil positif di kemudian hari bagi penderita autisme.

 

 

 

 

Apa saja tanda-tanda autisme?

Autisme dapat terdeteksi sejak dini dan intensitas tanda-tanda awal autisme sangat bervariasi. Beberapa bayi menunjukkan petunjuk di bulan-bulan pertama mereka. Pada anak lainya, perilaku menjadi jelas pada usia 2-3 tahun.

Tidak semua anak autistik menunjukkan semua tanda autisme secara menyeluruh. Itulah mengapa evaluasi profesional sangat penting. Indikasi tanda-tanda autisme dapat dilakukan oleh lingkungan sekitar anak, seperti orang tua, pengasuh dan guru. Sedangkan penegakan dioagnosa hanya dapat dilakukan oleh Psikolog Klinis.

Tanda-tanda di samping mungkin dapat menunjukkan anak anda berisiko mengalami gangguan spektrum autisme. Jika anak anda menunjukkan salah satu dari ciri-ciri tersebut, tanyakan kepada dokter anak atau Psikolog untuk evaluasi segera:

 
  1. Kehilangan keterampilan berbicara, mengoceh atau sosial yang diperoleh sebelumnya
  2. Menghindari kontak mata
  3. Preferensi terus-menerus untuk kesendirian
  4. Kesulitan memahami perasaan orang lain
  5. Perkembangan bahasa yang tertunda
  6. Pengulangan kata atau frasa yang terus-menerus (echolalia)
  7. Resistensi terhadap perubahan kecil dalam rutinitas atau lingkungan
  8. Kepentingan terbatas
  9. Perilaku berulang (mengepak, mengayun, berputar, dll.)
  10. Reaksi yang tidak biasa dan intens terhadap suara, bau, rasa, tekstur, cahaya dan/atau warna